tanda tangan

tanda tangan
cici lavenia.com.i love you

Kamis, 22 Desember 2011

ilmu pendidikan islam

BAB II
PEMBAHASAN
PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM
A. Pengertian peserta didik
Dalam pendidikan adanya istilah belajar sepanjang hidup (long live education) dengan berpijak kepada pradigma tersebut maka istilah yang tepat untuk individu yang menuntut ilmu adalah peserta didik, karena istilah peserta didik lebih luas dari istilah anak didik.
Istilah anak didik sangat sempit karena lebih khusus bagi individu yang berusia anak-anak. Sementara istilah pesrta didik cakupannya lebih luas, tidak hanya melibatkan anak-anak tetapi juga orang dewasa.
Peserta didik adalah suatu komponen dalam sisitem Pendidikan Islam. Peserta didik merupakan “raw material” (bahan mentah) didalam proses transformasi yang disebut pendidikan. Dalam pendidikan peserta didik merupakan suatu komponen yang yang perlu mendapat bimbingan kepada arah yang lebih baik, bimbingan tersebut bertujuan untuk mengembangkan aspek fisik maupun psikis, karena peseta didik dikatan sebagai raw material maka perlu adanya pendidikan untuk menjadikan pesrta didik yang dapat berguna bagi dirinya dan orang lain.
Dalam tasawuf peserta didik sering kali disebut dengan “murid atau thalib. Secara etimologi , murid berarti “orang yang menghendaki”. Sedangkan menurut arti terminology, murid adalah “pencari hakikat dibawah bimbingan dan arahan seorang pembimbing”. Sedangkan thalib secara bahasa berarti “orang yang mencari”. Sedangkan menurut istilah tasawuf adalah “penempuh jalan spiritual, dimana ia berusaha keras menempah dirinya untuk mencapai derajat sufi”.
Istilah murid atau thalib memiliki makna yang lebih mendalam dari pada istilah siswa. Artinya dalam proses pendidikan terdapat individu yang sungguh- sungguh menghendaki dan mencari ilmu.
Peserta didik menurut UU RI Nomor 2 tahun 1989 dan no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Ps. 1 ayat 4, adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Dalam pengertian umum, peserta didik/ anak didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan, sedang dalam arti sempit anak didik ialah anak (pribadi yang belum dewasa) yang diserahkan kepada tanggung jawab pendidik.
Dari beberapa pandangan tentang pengertian peserta didik maka peseta didik itu adalah Indivdu yang menjadi suatu komponen dalam pendidikan yang berusaha bersungguh-sungguh untuk mengembangkan dirinya baik aspek fisik maupun psikis melalui bimbingan-bimbingan kepada arah yang lebih baik.
B. Hakikat Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
peseta didik itu adalah Indivdu yang menjadi suatu komponen dalam pendidikan yang berusaha bersungguh-sungguh untuk mengembangkan dirinya baik aspek fisik maupun psikis melalui bimbingan-bimbingan kepada arah yang lebih baik.
Peserta didik merupakan komponen yang sangat penting dalam pendidikan islam, sehinga kedudukannya dalam proses pendidikan menempati posisi urgen sebagai syarat terjadinya proses pendidikan, tanpa adanya peserta didik maka proses pendidikan islam tidak akan terlaksana. Dalam paradigma islam peserta didik adalah subjek dan objek pendidikan yang memerlukan bimbingan dari orang lain (pendidik) untuk membantu mengarahkannya mengembangkan potensi yang dimilikinya. Serta membimbingnya menuju kepada arah yang lebih dewasa.

C. Dimensi Peserta Didik Yang Perlu Dikembangkan
Zakiah Derajat , membagi manusia kepada tujuh dimensi, dimensi tersebut harus dikembangkan melalui pendidikan islam.
1. Dimensi Fisik (Jasmani)
Manusia merupakan organisme yang memiliki fisik lebih sempurna dari makhluk lainnya. Untuk menjaga dan membina fisik tersebut harus degan melalui pendidikan islam. Dalam islam mendidik jasmani (fisik) bertujuan untuk membina tubuh dalam mencapai pertumbuhan sempurna dan untuk mengembangkan energi potensial yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan perkembagan fisik manusia
2. Dimensi Akal (Dimensi Kogitif)
Akal meupakan suatub fitrah yang diberikan Allah SWT, didalam pendidikan akal dikenal dengan aspek kognitif. Kognitif salah satu peranan psiklogis yang berpusat diotak, yang perlu dikembang melalui pendidikan dengan mengaktualkan potensi dasar yang telah dibawa sejak lahir. Mendidik akal, tidak lain adalah mengaktualkan potensi dasarnya. Akal adalah dimensi yang sangat berperan dalam pengolahan pemahaman, pertimbangan, informasi,pemecahan masalah dan keyakinan.

1. Dimensi Keberagamaan
Manusia sebagai makhluk yang religius, sehingga ingin menjadi makhluk yang dekat dengan tuhannya dan ingin menjadi makhluk yang baik dan dicentai oleh tuhannya. Dengan melalui pendidikan islam pesreta didik dapat mengembangkangkan dimensi keagamaan untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT.
2. Dimensi Akhlak
Pendidikan islam bertujuan untuk mengembangkan dimensi akhlak pada peserta didik agar peserta didik dapat bertingkah laku dengan akhlak yang al-karimah. Tingkah laku pada peseta didik sangat penting untuk dibina melalalui proses pendidikan islam, tampa adanya pembinaan terhadap tingkah laku maka peserta didik akan kehilangan arah dalam mengarungi kehidupan duiawi.
Dimensi akhlak merupakan dimensi yang sangat diutamakan dalam pendidikan islam, karena akhlak adalah dimensi yang paling utama harus dikembangkan. Tujuan dari pendidikan akhlak dalam islam adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras kemauan, sopan dalam bicara dan perbuatan, mulia dalam tingkah laku perangai, bersifat bijaksana, ikhlas, jujur dan suci.
3. Dimensi Rohani
Kejiwaan merupakan suatu dimensi yang sangat penting, dan memiliki pengaruh dalam mengendalikan keadaan manusia agar dapat hidup tentram dan bahagia. Melalui pendidikan islam kejiwaan dapat dibina agar memiliki kejiwaan yang tenang dan tentram, (Ramayulis: 2008).
Pendidikan islam bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai agama dan membentuk sikap keagamaan kedalam jiwa peserta didik agar mereka memiliki kepribadian yang teguh.
4. Dimensi Seni
Seni adalah ekspresi roh daya manusia yang mengandung dan mengungkap keindahan, seni merupakan salah satu potensi yang dapat diungkapkan oleh seseorang sesuai dengan kecenderungannya, atau oleh sekelompok masyarakat sesuai sesuai denga budayanya, tanpa ada batasan yang ketat kecuali yang digariskan oleh Allah, batasan itu dapat diketahui malalui pendidikan islam
Dimensi seni (keindahan) pada diri manusia tidak boleh diabaikan. Sebaliknya perlu ditumbuhkan, karena keindahan itu akan menggerakkan batinnya, memenuhi relung-relung hatinya, meringankan beban kehidupan yang kadang menjemukan, dan menjadikan merasakan keberadaan nilai-nilai, serta lebih mampu menikmati keindahan hidup.
5. Dimensi Sosial
Manusia adalah makhluk individual dan secara kebersamaan adalah makhluk social. Satu individu tanpa adanya individu lain tidak dapat hidup karena individu saling membutuhkan dan salling ketergantungan.
Keserasian antar individu dan masyarakat tidak mempunyai kontradiksi antara tujuan sosial dan individu. Dalam islam tanggung jawab tidak terbatas pada perorangan tetapi juga sosial sekaligus. Pendidikan sosial ini melibatkan bimbingan terhadap tingkah laku sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya.
D. Kode Etik Peserta Didik
Kode etik peserta didik merupakan kewajiban yang harus dilaksanakannya dalam proses belajar mengajar.Al-Ghazali, mermuskan sebelas kode etik peserta didik, yaitu:
1. Belajar dengan niat ibadah dalam rangka taqarrub kepada Allah SWT. dalam kehidupan sehari-hari peserta didik dituntut untuk menyucikan jiwanya dari akhlak yang rendah dan watak yang tercela dan mengisi dengan akhlak yang terpuji
2. Mengurangi kecenderungan pada duniawi dibandingkan masalah ukhrawi. Artinya tak semata- mata unutk mendapatkan pekerjaan, tapi juga belajar ingin berjihad melawan kebodohan demi mencapai derajat kemanusiaan yang tingi, baik dihadapan manusia dan Allah SWT.
3. Bersikap tawadhu’ (rendah hati) dengan cara meninggalkan kepentingan pribadinya deni kepentingan pendidiknya.
4. Menjaga pikiran dan pertentangan yang timbul dari berbagai aliran, sehingga ia fokus dan dapat memperoleh satu kompetensi yang utuh dan mendalam dalam belajar
5. Mempelajari ilmu-ilmu yang terpuji (mahmudah), baik untuk ukhrawi maupun duniawi,serta meninggalkan ilmu-ilmu yang tercela (madzmumah).
6. Belajar dengan bertahap atau berjenjang dengan memulai pelajaran yang mudah (konkret) menuju pelajaran yang sukar (abstrak).
7. Belajar ilmu sampai tuntas untuk kemudian beralih pada ilmu yang lainnya, sehingga peserta didik memiliki spesifikasi ilmu pengetahuan secara mendalam.
8. Mengenal nilai-nilai ilmiah atas ilmu pengetahuan yang dipelajari, sehingga mendatangkan objektivitas dalam memandang suatu masalah.
9. Memprioritaskan ilmu diniyah yang terkait dengan kewajiban sebagai makhluk Allah SWT. Sebelum memasuki ilmu duniawi.
10. Mengenal nilai-nilai pragmatis bagi suatu ilmu pengetahuan, yaitu ilmu yang bermanfaat dapat membahagiakan, menyejahterakan, serta memberi keselamatan hidup dunia akhirat.
11. Peserta didik harus tunduk pada nasihat pendidik sebagaimana tunduknya orang sakit terhadap dokternya, mengikut segala prosedur dan metode madzab yang diajarkan oleh pendidik pendidik pada umumnya, serta
diperkenankan bagi peserta didik untuk mengikuti kesenian yang baik.

E. Hak dan Kewajiban Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Setiap peserta didik berhak untuk:
a. Mendapatkan pendidikan islam dengan baik
b. Mendapatkan pendidikan islam sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya
c. Mendapatkan beasiwa bagi yang beprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya
d. Mendapatkan perlakuan yang baik dan semestinya dari pendidik

Setiap peserta didik berkewajiban
a. Menjaga norma-norma pendidikan islam untuk menjamin keberlangsugan proses dan keberhasilan pendidikan
b. Ikut menanggung biaya pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
c. Menghormati pendidik dengan baik
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa peserta didik adalah peseta didik itu adalah Indivdu yang menjadi suatu komponen dalam pendidikan yang berusaha bersungguh-sungguh untuk mengembangkan dirinya baik aspek fisik maupun psikis melalui bimbingan-bimbingan kepada arah yang lebih baik.
Peserta didik merupakan komponen yang sangat penting dalam pendidikan islam, sehinga kedudukannya dalam proses pendidikan menempati posisi urgen sebagai syarats terjadinya proses pendidikan.
Dalam pendidikan islam ada beberapa dimensi yang akan dikembangkan yaitu: dimensi fisik, dimensi akal, dimensi keberagaman, dimensi akhlak, dimensi rohani, dimensi seni, dimensi social.
Dalam pendidikan islam harus melaksanakan nilai-nilai yang berlaku dalam pendidikan yang bertujuan untuk mendukung keberhasilan suatu prose pendidikan
B. SARAN
Bedasarkan kesimpulan diatas kami sebagai penulis menyarankan kepada pembaca untuk membaca dari sumber lain yang berkaitan dengan pesrta didik untuk menambah pemahaman yang lebih baik tentang peserta didik.







DAFTAR PUSTAKA

Mujib, abdul. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Ramayulis. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia
http://datastudi.wordpress.com/2009/07/13/hakekat-peserta-didik/
http://apit89.weebly.com/tugas-profesi-pendidikan.html

1 komentar:

  1. The sands casino online - Sec Casino
    The Sands Casino online site is not your usual online casino. 메리트 카지노 고객센터 Play at the best online casino where real 바카라 사이트 money and cryptocurrencies are welcomed. · Top Choice · The 샌즈카지노 Best

    BalasHapus