tanda tangan

tanda tangan
cici lavenia.com.i love you

Kamis, 22 Desember 2011

perangkat pembelajaran

BAB I
POKOK BAHASAN

A. Penyusunan Rincian Minggu Efektif
Penyusunan rincian minggu efektif ialah dimana seorang guru menyusun atau memperhitungkan waktu yang dapat dipergunakan dan waktu yang tidak dapat dipergunakan untuk menyampaikan materi dengan mengacu kepada kalender pendidikan yang telah dibuat oleh diknas pendidikan
Dalam perincian minggu efektif akan terlihat waktu yang efektif dan tidak efektif untuk menyampaikan materi dalam satu semester atau dua semester (setahun). Dalam menysuan minggu efektif didialamnya terdapat identitas sekolah, bulan, jumlah minggu/bulan, jumlah minggu yang efektif, dan jumlah minggu yang tidak efektif.
Contoh format rincian minggu efektif : lihat lampiran 1
B. Menyusun Program Semester
Program semester adalah satuan waktu yang digunakan untuk penyelenggaraan program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan untuk penyelenggaraan program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam semester itu ialah kegiatan tatap muka, pratikum, keraja lapangan, mid semester, ujian semester dan berbagai kegiatan lainya yang diberi penilaian keberhasilan.
Dalam program semester dipakai satuan waktu terkecil, yaitu satuan semester untuk menyatakan lamanya satu program pendidikan. Masing-masing program semester sifatnya lengkap dan merupakan satu kebulatan dan berdiri sendiri. Pada setiap akhir semester segenap bahan kegiatan program semester yang disajikan harus sudah selesai dilaksanakan dan mahasiswa yang mengambil program tersebut sudah dapat ditentukan lulus atau tidak.
Program semester program yang berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan. Isi dari program semester adalah tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang direncanakan, dan keterangan-keterangan.
Contoh format program semester: lihat lampiran 2
C. Menyusun Program Tahunan
Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan (SK dan KD) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa. Penentuan alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa
Program Tahunan juga merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, berisi tentang garis-garis besar yang hendak dicapai dalam satu tahun dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai , karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-progran berikutnya, yakni program semester, mingguan dan harian serta pembuatan silabus dan sistem penilaian komponen-komponen program tahunan meliputi identifikasi(satuan pendidikan,mata pelajaran, tahun pelajaran) standart kompetensi , kompetensi dasar , alokasi waktu dan keterangan.
Contoh format program tahunan: lihat lampiran 3



D. Menyusun silabus
1. Pengertian silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator, penilaian, alokasi waktu dan sumber/bahan/alat belajar.
Berdasarkan Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 mengenai Standar Proses, silabus merupakan acuan pengembangan RPP yang memuat identitas mata pelajaran, Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), materi atau tema pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, serta sumber belajar
2. Langkah-langkah membuat silabus
a. Petakan atau tentukan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).
b. Memilih dan menentukan materi pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar dengan acuan sumber belajar.
c. Merancang kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran yang telah banyak dipakai. Kemudian, Anda harus membuat proses belajar menjadi semakin menarik guna meningkatkan motivasi belajar siswa.
d. Agar lebih mudah merancang penilaian, Anda harus menentukan indikator pencapaian.
e. Susunlah penilaian dengan menyertakan teknik yang digunakan, bentuk instrumen, serta memberikan contoh soal.
f. Mengalokasikan waktu kegiatan belajar mengajar sesuai materi yang akan disampaikan.
g. Sertakan atau cantumkan sumber belajar berupa buku, CD, kaset, maupun website.
h. Menentukan nilai karakter yang harus ditanamkan pada siswa melalui materi yang diberikan.
Contoh format silabus: lihat lampiran 4
E. Menyusun Pemetaan Indikator dan kriteria Ketuntasan Minimal
1. Merumuskan indikator
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator disusun sesuai dengan karakterisik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, serta potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
2. Mennyusun kriteria ketuntasan minimal
Berdasarkan surat Dirjendikdasmen No.1321/c4/MN/2004 tentang Pengkajian Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) atau Kretyeria Ketuntasan Minimal (KKM) Kurikulum 2004 dan sesuai dengan pelaksanaan Standar Isi, yang menyangkut masalah Standar Kopetensi (SK) dan Kopetensi dasar (KD),. maka sesuai dengan petunjuk dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tahun 2006, maka dipandang perlu setiap sekolah-sekolah untuk menentukan Standar Ketuntasan Minimal (KKM)-nya masing-masing sesuai dengan keadaan sekolah dimana sekolah itu berada Artinya antara sekolah A dengan sekolah B bisa KKM-nya berbeda satu sama lainnya.
Sesuai dengan petunjuk yang ditetapkan oleh BSNP maka ada beberapa rambu-rambu yang harus diamati sebelum ditetapkan KKM di sekolah. Adapun rambu-rambu yang dimaksud adalah
1. KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran.
2. KKM ditetapkan oleh forum MGMP sekolah.
3. KKM dinyatakan dalam bentuk prosentasi berkisar antara 0-100, atau rentang nilai yang sudah ditetapkan.
4. Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah kreteria ideal ( sesuai kondisi sekolah)
5. Dalam menentukan KKM haruslah dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas indikator, serta kemampuan sumber daya pendukung.
6. KKM dapat dicantumkan dalam LHBS sesuai model yang ditetapkan atau dipilih sekolah.
Dari berbagai rambu-rambu yang ada itu, selanjutnya melalui kegiatan Musyawarah Guru Bidang Study (MGMP) maka akan dapat diperoleh berapa KKM dari masing-masing bidang study.
Ada beberapa kreteria penetapan KKM yang dapat dilaksanakan , diantaranya:
1. Kompleksitas indikator ( kesulitan dan kerumitan)
2. Daya dukung ( sarana dan prasarana yang ada, kemampuan guru, lingkungan, dan juga masalah biaya)
3. Intake siswa ( masukan kemampuan siswa )
F. Menyusun Kisi-kisi Penilaian
Merumuskan dan membuat matrik kisi-kisi sesuai dengan teknik penilaian yang telah ditentukan. Kisi-kisi merupakan deskripsi mengenai informasi dan ruang lingkup dari materi pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman untuk menulis soal atau matriks soal menjadi tes. Pembuatan kisi-kisi memiliki tujuan untuk menentukan ruang lingkup dalam menulis soal agar menghasilkan perangkat tes yang sesuai dengan indikator.
Kisi kisi dibuat berdasarkan kompetensi dasar dan indikator yang ingin dicapai serta bentuk tes yang akan diberikan kepada peserta didik. Tes dapat berbentuk tes objektif, pilihan ganda atau tes uraian serta non tes berupa penilaian afektif dan psikomotorik.
Kisi-kisi berfungsi sebagai pedoman dalam penulisan soal dan perakitan tes. Dengan adaya kisi-kisi penulisan soal menjadi terarah, komprehensif dan representatif. Dengan pedoman kepada kisi-kisi penyusunan soal menjadi lebih mudah dan dapat menghasilkan soal-soal yang sesuai dengan tujuan tes.
1. Syarat penyusunan Kisi – kisi adalah,
a. Dapat mewakili isi silabus atau kurikulum.
b. Komponen-komponennya rinci, jelas dan mudah dipahami.
c. Materi yang hendak ditanyakan dapat dibuat soalnya sesuai bentuk soal yang ditetapkan.
d. Sesuai dengan indikator.
2. Komponen kisi – kisi terdiri dari:
a. Komponen Identitas
b. Jenis Pendidikan dan jenjang Pendidikan.
c. Mata pembelajaran.
d. Tahun ajaran.
e. Jumlah soal.
f. Bentuk soal.
g. Standar Kompetensi.
h. Kompetensi Dasar.
i. Indikator
Langkah awal sebelum membuat soal adalah membuat kisi-kisi instrument penilaian.
Kisi-kisi adalah rencana dasar pembuatan satu set atau seperangkat instrumen penilaian. Satu kisi-kisi dibuat hanya untuk satu objek tertentu yang akan diukur, karena itu kita tidak dapat membuat kisi-kisi instrumen sekaligus untuk tiga ranah tujuan pembelajaran. Satu kisi-kisi dibuat hanya untuk satu dimensi, dan untuk satu tujuan tertentu.
Langkah-langkah membuat kisi-kisi instrumen penilaian.
1. Tentukan tujuan membuat kisi-kisi, apakah kisi-kisi untuk membuat soal ujian semester, untuk mengukur sikap siswa, atau yang lain.
2. Tentukan objek penilaian atau ruang lingkup materi yang akan diukur.
3. Rumuskan indikator-indikator dari masing-masing aspek yang akan diukur (jika belum ada).
4. Tentukan aspek-aspek yang akan dimuat pada kisi-kisi.
5. Buat kisi-kisi instrumen, dengan jumlah butir instrumen sesuai alokasi waktu yang tersedia










Contoh Format Kisi-kisi Soal Pilihan ganda/uraian

Mata pelajaran :
Kelas/Semester :
Alokasi waktu :
Jumlah Soal :
Bentuk Soal :

No.
Urt. Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator No.Urut Soal Bobot





















BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari Uraian diatas dapat disimpulkan seorang guru sebelum melakukan proses pembelajra guru harus mempersiapkan atau membuat perangkat pembelajaran seperti program perincian jam efektif, program semester, program tahunan, silabus, pemetaan indikator, penetapan kkm dan kisi-kisi penilaian

B. Saran
Dari uraian diatas penulis menyarankan kepada pembaca untuk membaca sumber lain yang berkaitan dengan pembuatan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntunan KTSP agar pembaca dapat lebih memahaminya.

0 komentar:

Posting Komentar