tanda tangan

tanda tangan
cici lavenia.com.i love you

Kamis, 22 Desember 2011

pengelolaan pengajaran

BAB I
PENDAHULUAN
Pengelolaan pengajaran adalah mengacu pada suatu upaya untuk mengatur (memanajemeni, mengendalikan) aktivitas pengajaran berdasarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip pengajaran untuk menyukseskan tujuan pengajaran agar tercapai secara lebih efekif, efisien dan produktif yang diawali dengan penentuan stratetegi dan perencanaan , diakhiri dengan penilaian.
Pengajaran memang bukan konsep atau praktek yang sederhana. Ia bersifat kompleks, menajadi tugas dan tanggung jawab guru yang seharusnya.
Agar lebih jelasnya tentang pengelolaan pengajaran, penulis menjelaskan secara rinci pada bab berikutnya.
Penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk kesempurnaan penulisan makalah pada masa yang akan dating penulis mengharapkan kritikan dan sarannya










BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengelolaan Pengajaran
Pengelolaan pengajaran adalah mengacu pada suatu upaya untuk mengatur (memanajemeni, mengendalikan) aktivitas pengajaran berdasarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip pengajaran untuk menyukseskan tujuan pengajaran agar tercapai secara lebih efekif, efisien dan produktif yang diawali dengan penentuan stratetegi dan perencanaan , diakhiri dengan penilaian.
Pengajaran adalah suatu aktivitas (proses) yang sistematis dan sistemik yang terdiri atas banyak komponen. Masing- masing komponen pengajaran tidak bersifat parsial. (terpisah) atau berjalan sendiri-sendir, tetapi harus berjalan secara teratur, saling bergantung, komplementer dan berkesinambungan.
B. Pengelolaan Bahan Ajar
Guru sebagai tenanga pendidik sebelum melaksanakan proses pembelajaran harus menyusun bahan ajar sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien
Seorang guru dalam menyusun bahan ajar harus memperhatikan segala aspek agar bahan ajar yang disusun dapat mencapai sasaran atau tujuan pembelajaran yang optimal.
Bahan ajar adalah segala hal yang berhubungan dengan alat untuk memncapai tujuan pembelajaran.
Ruang lngkup bahan ajar ada beberapa bagian yaitu
1. Program semester
2. Program tahunan
3. Silabus
4. Rencana pelaksanaan pembelajaran
5. Materi pembelajaran
Materi pembelajaran merupakan bahan pokok yang akan diberikan kepada peserta didik yang bertujuan untuk menambah sejumah pengetahuan kepada peserta didik
Materi pelajaran berada dalam ruang lingkup isi kurikulum, karena itu, pemilhan materi pelajaran tentu saja harus sejalan dengan ukuran-ukuran( kriteria) yang digunakan untuk memilih isi kurikulum bidang studi bersangkutan. Dalam pemilihan materi pelajaran ada beberapa kiriteria yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
a) Kreiteria tujuan instruksional
b) Materi pelajaran supaya terjabar
c) Relevan dengan kebutuhan sisiwa
d) Kesuaian dengan kebutuhan masyarakat
e) Materi pelajaran mengandung segi-segi etik
f) Materi pelajaran sesuai dengan perkebangan zaman
g) Materi pelajaran sesuai dengan tingkatan perkembangan pesertad didik.
C. Pengelolaan Metode dan Media
1. Pengelolaan Metode
a. Pengertian Metode
Metode pengajaran diartikan sebagai cara atau langakah-langkah yang digunakan dalam menyampaikan sesuatau gagasan, pemikiran atau wawasan yang disusun sacara sistematis dan terencana serta berdasarkan pada, teori, konsep dan prinsip tertentu yang terdapat dalam berbagai disiplin ilmu terkait.
b. Kedudukan Metode
Metode pengajaran memiliki kedudukan yang amat strategis dalam mendukung keberhasilan pengajaran,itu, itulah sebabnya seorang guru yang ditugaskan mengajar disekolah harus yang profesional, yaitu guru yang ditandai oleh penguasaan yang prima terhadap metode pengajaran. Melalui metode pengajaran, mata pelajaran dapat disampaikan secara efisien, efektif dan terukur dengan baik, sehingga dapat dilakukan perencanaan dan perkiraan dengan tepat
c. Macam-macam Metode Pengajaran
Dilihat dari segi langkah-langkah dan tujuaan kompetensi yang ingin dicapai, terdapat sejumlah metode yang dapat dipakai oleh seorang guru dalam melakukan pengajaran,yaitu: metode ceramah, Tanya jawab, demonstrasi, karyawisata, penugasan, pemecahan masalah, diskusi, simulasi, eksperimen, penemuan, dan proyek atau unit.

d. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode pengajaran
1) Faktor tujuan dan bahan pelajaran
2) Faktor peserta didik
3) Fakor lingkungan
4) Faktor alat dan sumber belajar
5) Faktor kesiapan guru
2. Pengelolaan Media
a. Pengertian dan Jenis-jenis Media Pengajaran
Media dalam pembelajaran merupakan sautu alat bantu bagi guru dalam menyampaikan materi kapada peserta didik dengan tujuan dapat meningkatkan hasil belajar yang lebih baik.
Media dalam pendidikan merupakan sebagai alat bantu mengajar ada dalam komponen metodologi, sebagai salah satu lingkungan belajar yang diatur oleh guru
Ada beberapa jenis media pendidikan yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran:
1) Media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan, atau diagram, poster, kartun, komik dan lain
2) Media elektronik seperti komputer, radio, televisi, OHP dan lain-lain.
b. Pertimbangan dalam Memilih Media Pengajaran
Kegiatan memilih media pengajaran ini merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keseluruahn proses penggunaan media pengajaran, karena apabila keliru dalam media pengajarannya, maka keberhasilan proses berikutnya juga akan terpengaruh. Bentuk-bentuk pertimbangan dalam memilih media pengajaran adalah sebagai berikut:
1) Kesesuaian Dengan Tujuan Pengajaran.
Pemilihan media pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan pengajaran yang akan dicapai, untuk ketepatan dalam memilih media pengajaran, tujuan pengajaran yang hendak dicapai harus jelas.

2) Objektivitas
Pemilihan media pengajaran juga harus didasarkan pada objektivitas, yakni pemilihan media pengajaran tersebut bukan atas kesenangan guru melainkan atas dasar keinginan peserta didik.
3) Situasi dan kondisi
Situasi dan kondisi yang ada juga perlu mendapat perhatian didalam menentukan pilihan media pengajaran yang akan digunakan.
4) Kualitas Teknik
Dari segi kualitas teknik, media pengajaran yang akan digunakan harus diperhatikan, baik dari segi persyaratan, keunggulan dan kualitasnya.
5) Keefektifan dan Efisiensi
Dalam memilih media pengajaran guru harus memperhatikan hasil yang akan dicapai dengan penggunaan media tersebut, dan tingkatan perolehan informasi yang akan diserap melalui media tersebut.
D. Pengelolaan Kelas
1. Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas adalah tindakan yang dilakukan oleh guru dalam rangka penydiaan kondisi yang optimal agar proses belajar mengajar berlangsung efektif. Tindakan guru tersebut dapat berupa tindakan pencegahan yaitu dengan jalan menyediakan kondisi baik fisik maupun kondisi sosio-emosional sehingga terasa benar oleh peserta didik rasa kenyamanan dan keamanan untuk belajar.
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal, dan mengendalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar Berbagai upaya tersebut antara lain mengatur jadwal penggunaan kelas dan berbagai sarana dan prasarana yang terdapat didalamnya, serta menertibkan perikaku peserta didik agar mereka berada dalam kelas dalam keadaan yang terartur, rapi dan tertib.
Dengan demikian dalam pengelolaan kelas ini termasuk pula menertibkan pesrta didik yang melakukan berbagai kegiatan yang tiak ada hubungan dengan kegiatan belajar mengajar, atau suatu kegiatan yang mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar.
Pengelolaan kelas sesungguhnya merupakan bagian dari tugas penting yang dilakukan oleh guru, pada setiap kali melakukan kegiatan belajar mengajar.
2. Usaha Preventif Masalah Pengelolan Kelas
Pengelolaan kelas adalah tindakan yang dilakukan oleh guru dalam rangka penydiaan kondisi yang optimal agar proses belajar mengajar berlangsung efektif. Tindakan guru tersebut dapat berupa tindakan pencegahan yaitu dengan jalan menyediakan kondisi baik fisik maupun kondisi sosio-emosional sehingga terasa benar oleh peserta didik rasa kennyamanan dan keamanan untuk belajar. Tindakan lain dapat berupa tindakan korektif terhadap tingkah laku peserta didik yang menyimpang dan merusak kondisi optimal bagi proses belajar mengajar yang sedang berlangsung.
Dimensi korektis dapat dibagi dua yaitu tindakan yang seharusnya segera diambil guru pada saat terjadi gangguan (dimensi tindakan) dan tindakan penyembuhan terhadap tingkah laku yang menyimpang yang terlanjur terjsadi agar penyimpangan tersebut tidak berlarut-larut.
Dimensi pencegahan dapat merupakan tindakan guru dalam mengatur lingkungan belaja, mengatur peralatan, dan lingkungan sosio-emosional.
a. Kondisi dan Situasi Belajar Mengajar
1) Kondisi Fisik
Llingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap hasil belajar. Lingkungan fisik yang dimaksud akan meliputi hal-hal sebagai berikut.
a) Ruangan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar
b) Pengaturan tempat duduk
c) Ventilasi dan pengaturan cahaya
2) Kondisi Sosio-emosional
Suasana sosio-emosional dalam kelas akan mempunyai pengaruh yang cukup besar terbhadap proses belajar mengajar, kegairahan peserta didik merupakan efektifitas tercapainya tujuan pengajaran.
a) Tipe Kepemimpinan
Tipe kepemimpinan guru akan meawarnai suasana emosional dalam kelas. Tipe kepemimpinan guru yang lebih otoriter akan menghasilkan sikap peserta didik yang apatis. Tapi dipihak lain akan menumbuhkan sikap agresif.
Tipe kepemimpinan guru yang lebih menenkankan kepada sikap demokratis lebih memungkinkan terbinanya sikap prsahabatan guru dan peserta didik dengan dasar saling mempercayai.
b) Siakap Guru
Siakap guru dalam menghadapi peserta didik yang melanggar yang melanggar peraturan sekolah tetap sabar, dan tetap bersahabat dengan suatu keyakinan bahwa tingkah laku peserta didik akan dapat diperbaiki. Kalau guru terpaksa membenci, bencilah tingkah laku peserta didik dan bukan membenci peserta didik
c) Suara Guru
Seorang guru harus memilki suara yang relatif rendah tetapi cukup jelas dengan volume suara yang penuh kedengarannya rileks akan mendorong peserta didik untuk lebih brani mengajukan pertanyaan, mencoba sendiri, melakukan percobaan terarah dan sebagainya.
d) Pembinaan Raport
Pembinaan hubungan baik dengan peserta didik dalam masalah penngelolaan sangat penting . dengan hubungan baik guru peserta didik diharapkan peserta didik sentiasa gembira, penuh gairah da semangat, bersikap optimistik, serta realistik dalam kegiatan belajar yang sedang dilakukannya.
3) Kondisi Organisasional
Kegiatan rutin yang secara organisasional dilakukan baik di tingkat kelas maupun ditingkat sekolah akan dapat mencegah masalah pengelolaan kelas dengan kegitan rutin yang telah diatur secara jelas dan telah dikomunikasikan pada semua peserta didik secara terbuka sehingga jelas pula bagi mereka, akan menyebabkan tertanam pada diri setiap peserta didik kebiasaan yang baik dan keteraturan tingkah laku.
b. Disiplin dan Tata Tertib
Disiplin dalam arti luas mencakup setiap macam pengaruh yang ditunjukan untuk membantu peserta didik agar dia dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan juga penting tentang cara menyelesaikan tuntutan yang mungkin ingin ditujukan peserta didik terhadap lingkungan.
Disiplin timbul dari kebutuhan untuk mengadakan keseimbangan antara apa yang ingin dilakukan oleh individu dan apa yang diinginkan individu dari orang lain dari dirinya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dan dari perkembangan yang lebih luas. Dengan disiplin para peserta didik bersedia untuk tunduk dan mengikuti peraturan terentu dan menjauhi larangan tertentu.
3. Berbagai Pendekatan dalam Pengelolaan kelas
Dalam melakukan pengelolaan kelas dijumpai adanya berbagai pendekatan yang digunakan oleh guru, pendekatan tersebut adalah sebagai berikut:
a) Pendekatan Kekuasaan.
Pengelolaan kelas dengan pendekatan kekuasaan diartkan sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku peserta didik. Peranan guru disini adalah menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas. Kedisiplinan tersebut menuntut adanya suautu kegiatan yang dapat menekan pesera didik untuk menaatinnya. Didalamya terdapat kekuassan norma yang mengikat untuk ditaati anggota kelas. Melalui kekuasaan dalam bentuk norma itulah guru mendekatinya.
b) Pendekatan Ancaman
Pendekatan ancaman atau intimidasi adalah suatu proses untk mengontrol anak didik dengan cara memberikan ancaman, seperti melarang, mengejek, menyindir, memaksa, dan sebagainya.
c) Pendekatan Kebebasan
Pendekatan kebebasan ini adalah mengupayakan terciptanya kebebasan peserta didik dalam mengerjakan sesuatu, kapan dan dimana saja. Namun demikian pendekatan kebebasan ini dinilai sebagai pendekatan yang mengganggu kewibawaan pendidik, dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengabaikan kedisiplinan. Sehingga banyak guru yang tidak mau memakai pendekatan kebebasan ini.
d) Pendekatan Resep
Pendekatan resep adalah sebuah pengelolaan dengan memberi suatu daftar yang dapat menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru dalam menghadapi semua masalah atau situasi yang terjadi dalam kelas.

e) Pendekatan Pengajaran
Pendekatan pengajaran adalah pengelolaan kelas dengan didasarkan atas suatu anggapan bahwa dalam suatu perencanaan dan pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah tingkah laku anak didik, dan memacahkan masaah itu bila tak dapat dicegah. Dalam hubungan ini, peranan guru adalah merencanakan dan mengimplementasikan pengajaran yang baik.
Pendekatan ini menghendaki agar guru dapat menyajikan pengajaran yang menarik dan relevan, menjalankan alur kegiatan belajar yang efektif, membentuk kebiasan kelas, memberikan petunjuk yang jelas sebagai instruksi singkat yang dapat menunjang pengelolaan kelas yang efektif, menghindari timbulnya prroblema antara siswa, memberikan motivasi, merencanakan suasana kelas yang kondusif dan memberikan pertolongan terhadap kessulitan yang dihadapi pesra didik.
f) Pendekatan Perubahan Tingkah Laku
Pendekatan Perubahan Tingkah laku diartikan sebagai proses untuk mengubah tingkah laku peserta didik.pendekatan ini didasarkan pada asas psikologi tingkah laku.
Dalam hubungan ini peranan guru adalah mengembangkan tingkah laku peserta didik yang baik, dan mencegah terjadinya tingkah laku yang kurang baik.
g) Pendekatan Emosi dan Hubungan Sosial
Pendekatan Emosi dan Hubungan Sosial adalah pengelolaan kelas yang didasarkan pada pendekatan psikologi klinis dan konseling (penyuluhan). Pendekatan ini didsarkan pada pada asumsi bahwa : a), proses belajar mengajar yang efektif mensyaratkan adanya iklim sosioemosional yang baik antara guru dan pesrta didik, dan antara peserta didik dengan yang lainnya. b), guru menduduki posisi terpenting bagi terbentuknya sosio-emosional yang baik.
h) Pendekatan Kelompok
Pendekatan kelompok dimaksudkan untuk menciptakan kelas sebagai suatu sistem social, dengan menempatkan proses kelompok sebaga yang paling utama. Dalam kaitan ini guru bertindak sebagai orang yang mengusahakan agar perkebangan dan pelaksanaan proses kelompok ini dapat berjalan secara efektif. Dalam proses kelompok ini guru mengelompokkan peserta didik kedalam beberapa kelompok dengan berbagai pertimbangan individual sehingga tercipta kelas yang bergairah, menyenangkan, dan mengembirakan.



















BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpukan bahwa Pengelolaan pengajaran adalah mengacu pada suatu upaya untuk mengatur (memanajemeni, mengendalikan) aktivitas pengajaran berdasarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip pengajaran untuk menyukseskan tujuan pengajaran agar tercapai secara lebih efekif, efisien dan produktif yang diawali dengan penentuan stratetegi dan perencanaan , diakhiri dengan penilaian.
Ketepatan dan keoptimalan dalam mengelola pengajaran sangat menentukan hasil belajar mengajar, oleh karena itu guru ditugaskan untuk mengelola pengajaran dengan seefektif dan seefisien mungkin.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas penulis menyarankan kepada pembaca untuk membaca dari sumber lain yang berkaitan dengan pengelolaan pengajaran agar dapat menambah wawasan yang lebih tentang pengelolaan pengajaran







DAFTAR KEPUSTAKAAN

Harjanto. 2005. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Nata, Abuddin. 2009. Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Rohani HM, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran.Jakarta: Rineka Cipta

0 komentar:

Posting Komentar